Manfaat Cacing Tanah Bagi Kesehatan,Dharmasehat.com | Sudah lama ya blog ini tidak berbagi info tentang kesehatan.Nah pada malam ini ada satu info kesehatan tentang Manfaat cacing tanah bagi kesehatan.Mungkin diantara sobat Dharma sudah pernah ada yang memanfaatkan cacing tanah untuk mengobati salah satu jenis penyakit.Yang paling sering kita dengar adalah biasanya orang menggunakan cacing tanah untuk mengobati penyakit Typus.Padahal selain penyakit Typus,manfaat cacing tanah bagi kesehatan ternyata masih sangat banyak.
Cacing tanah yang kelihatannya menjijikkan itu ternyata memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk kesehatan manusia.Diantara lebih dari 1800 jenis cacing tanah yang ada didunia dan telah dikenal oleh para ilmuan, diantaranya ada dua jenis cacing tanah yang biasa dipakai dalam budidaya cacing tanah dan proses pembuatan pupuk organik, yaitu jenis cacing Lumbricus Rubellus dan Eisenia Fetida (cacing tiger).
Cacing tanah jenis Lumbricus Rubellus adalah hewan yang tergolong dalam hewan avetebrata (tidak bertulang belakang) yang hidup ditanah yang gembur dan lembab.Cacing ini masuk dalam gologan cacing epigeic. Kedua jenis cacing ini sangat mudah untuk dikembangbiakkan diantara jenis cacing lainnya. Beberapa penelitian telah membuktikan adanya khasiat anti bakteri dari protein yang dihasilkan dari ekstraksi cacing tanah yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif Escherichia Coli, Shigella Dysenterica, Staphilococcus Aureus, dan Salmonella Thyp. Cacing tanah mengandung kadar protein tinggi, sekitar 76%, jauh lebih tinggi daripada kadar protein pada daging mamalia (65%) dan ikan (50%).
Dari berbagai sumber para ahli dan pakar peneliti cacing tanah berkomentar bahwa ada banyak sekali manfaat dan khasiat dari cacing tanah ini, diantara untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
Manfaat Cacing Tanah
Dalam sejarah,Suku Maori (New Zealand), Aborigin (Australia), Aztec, dan suku-suku primitif lain biasa memanggang cacing di atas api unggun, atau di bawah panas matahari sebelum menumbuknya sampai halus untuk dimakan dengan roti.
Di dalam buku The Worm Book (1998), cacing tanah disajikan sebagai menu yang lebih menarik, diantaranya : Oatmeal Earthworm-Raisin Muffins (muffin gandum rasa cacing tanah dengan kismis), Earthworm Meatloaf, & Caramel Earthworm Brownies. Di buku lain, Urban Wilderness: A Guidebook to Resourceful City Living (1979), Christopher Nyerges, sang pengarang, menyarankan untuk membalut cacing tanah dengan tepung, goreng dengan mentega sampai warnanya kecoklatan, campur dengan tumisan bawang dan jamur, kemudian oleskan sour cream. Hmmm… seolah-olah enak..
Negeri Perancis, yang terkenal pakar mengolah bekicot menjadi makanan yang lezat, ternyata juga ahli memasak cacing tanah. Souffle Ver de Terre nama menunya. Ver de Terre artinya cacing tanah dalam bahasa Perancis.
Di Cina, Korea, Vietnam, dan banyak tempat lain di Asia Tenggara, cacing tanah terutama dari jenis Lumbricus, biasa digunakan sebagai obat sejak ribuan tahun yang lalu. Cacing tanah telah dicantumkan di dalam “Ben Cao Gang Mu”, buku farmakope pengobatan tradisional di Cina. Di negeri tirai bambu ini, cacing tanah dikenal pula sebagai naga tanah. Bentuk kering dari cacing tanah di kalangan obat tradisional adalah Ti Lung Kam.
Di beberapa negara Asia dan Afrika, cacing tanah yang telah dibersihkan dan dibelah kemudian dijemur hingga kering, lazim dijadikan makanan obat. Pengolahannya dengan disangrai atau digoreng kering, kemudian disantap sebagai keripik cacing. Diduga kebiasaan menyantap cacing ini membantu menekan angka kematian akibat diare di negara-negara miskin Asia-Afrika. Beberapa penelitian tmembuktikan adanya daya antibakteri dari protein hasil ekstrasi cacing tanah yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif Escherichia coli, Shigella dysenterica, Staphylococcus aureus dan Salmonella thypii.
Dalam dunia modern sekarang ini, senyawa aktif cacing tanah digunakan sebagai bahan obat. Bahkan, tak sedikit produk kosmetik yang memanfaatkan bahan aktif tersebut sebagai substrat pelembut kulit,pelembab wajah, dan antiinfeksi. Sebagai produk herbal, telah banyak merek tonikum yang menggunakan ekstrak cacing tanah sebagai campuran bahan aktif.
Do Tat Loi, MD, PhD, direktur Hanoi National Institute of Pharmaceutical di Vietnam, merupakan salah seorang penulis yang kerap menyebarluaskan khasiat cacing tanah. Ba Hoang, MD, PhD, juga di Vietnam, merupakan praktisi pengobatan konvensional dan pengobatan tradisional China, dan telah membuktikan efektivitas cacing tanah untuk mengobati pasien-pasiennya yang mengidap stroke, hipertensi, aterosklerosis, epilepsi, dan berbagai penyakit infeksi.
Nah sobat Dharma semua,semoga info kesehatan tentang Manfaat cacing tanah bagi kesehatan ini ada manfaatnya.
Salam sehat.
Cacing tanah yang kelihatannya menjijikkan itu ternyata memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk kesehatan manusia.Diantara lebih dari 1800 jenis cacing tanah yang ada didunia dan telah dikenal oleh para ilmuan, diantaranya ada dua jenis cacing tanah yang biasa dipakai dalam budidaya cacing tanah dan proses pembuatan pupuk organik, yaitu jenis cacing Lumbricus Rubellus dan Eisenia Fetida (cacing tiger).
Cacing tanah jenis Lumbricus Rubellus adalah hewan yang tergolong dalam hewan avetebrata (tidak bertulang belakang) yang hidup ditanah yang gembur dan lembab.Cacing ini masuk dalam gologan cacing epigeic. Kedua jenis cacing ini sangat mudah untuk dikembangbiakkan diantara jenis cacing lainnya. Beberapa penelitian telah membuktikan adanya khasiat anti bakteri dari protein yang dihasilkan dari ekstraksi cacing tanah yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif Escherichia Coli, Shigella Dysenterica, Staphilococcus Aureus, dan Salmonella Thyp. Cacing tanah mengandung kadar protein tinggi, sekitar 76%, jauh lebih tinggi daripada kadar protein pada daging mamalia (65%) dan ikan (50%).
Dari berbagai sumber para ahli dan pakar peneliti cacing tanah berkomentar bahwa ada banyak sekali manfaat dan khasiat dari cacing tanah ini, diantara untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
Manfaat Cacing Tanah
- Cacing tanah dapat menyembuhkan penyakit thypus.
- Cacing tanah dapat menurunkan kadar kolesterol.
- Cacing tanah dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
- Cacing tanah dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
- Cacing tanah dapat meningkatkan nafsu makan.
- Cacing tanah dapat mengobati infeksi pada saluran pencernaan seperti disentri, diare dan gangguan perut lainnya.
- Cacing tanah dapat mengobati infeksi pada saluran pernafasan seperti: influensa, asma, bronchitis bahkan penyakit TBC (Tubercolosis).
- Cacing tanah dapat mengurangi rasa pegal akibat kelelahan maupun reumatik.
- Cacing tanah dapat menurunkan kadar gula dalam darah bagi para penderita diabetes.
- Cacing tanah dapat mengobati exim, wasir, luka, alergi dan sakit gigi.
Dalam sejarah,Suku Maori (New Zealand), Aborigin (Australia), Aztec, dan suku-suku primitif lain biasa memanggang cacing di atas api unggun, atau di bawah panas matahari sebelum menumbuknya sampai halus untuk dimakan dengan roti.
Di dalam buku The Worm Book (1998), cacing tanah disajikan sebagai menu yang lebih menarik, diantaranya : Oatmeal Earthworm-Raisin Muffins (muffin gandum rasa cacing tanah dengan kismis), Earthworm Meatloaf, & Caramel Earthworm Brownies. Di buku lain, Urban Wilderness: A Guidebook to Resourceful City Living (1979), Christopher Nyerges, sang pengarang, menyarankan untuk membalut cacing tanah dengan tepung, goreng dengan mentega sampai warnanya kecoklatan, campur dengan tumisan bawang dan jamur, kemudian oleskan sour cream. Hmmm… seolah-olah enak..
Negeri Perancis, yang terkenal pakar mengolah bekicot menjadi makanan yang lezat, ternyata juga ahli memasak cacing tanah. Souffle Ver de Terre nama menunya. Ver de Terre artinya cacing tanah dalam bahasa Perancis.
Di Cina, Korea, Vietnam, dan banyak tempat lain di Asia Tenggara, cacing tanah terutama dari jenis Lumbricus, biasa digunakan sebagai obat sejak ribuan tahun yang lalu. Cacing tanah telah dicantumkan di dalam “Ben Cao Gang Mu”, buku farmakope pengobatan tradisional di Cina. Di negeri tirai bambu ini, cacing tanah dikenal pula sebagai naga tanah. Bentuk kering dari cacing tanah di kalangan obat tradisional adalah Ti Lung Kam.
Di beberapa negara Asia dan Afrika, cacing tanah yang telah dibersihkan dan dibelah kemudian dijemur hingga kering, lazim dijadikan makanan obat. Pengolahannya dengan disangrai atau digoreng kering, kemudian disantap sebagai keripik cacing. Diduga kebiasaan menyantap cacing ini membantu menekan angka kematian akibat diare di negara-negara miskin Asia-Afrika. Beberapa penelitian tmembuktikan adanya daya antibakteri dari protein hasil ekstrasi cacing tanah yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif Escherichia coli, Shigella dysenterica, Staphylococcus aureus dan Salmonella thypii.
Dalam dunia modern sekarang ini, senyawa aktif cacing tanah digunakan sebagai bahan obat. Bahkan, tak sedikit produk kosmetik yang memanfaatkan bahan aktif tersebut sebagai substrat pelembut kulit,pelembab wajah, dan antiinfeksi. Sebagai produk herbal, telah banyak merek tonikum yang menggunakan ekstrak cacing tanah sebagai campuran bahan aktif.
Do Tat Loi, MD, PhD, direktur Hanoi National Institute of Pharmaceutical di Vietnam, merupakan salah seorang penulis yang kerap menyebarluaskan khasiat cacing tanah. Ba Hoang, MD, PhD, juga di Vietnam, merupakan praktisi pengobatan konvensional dan pengobatan tradisional China, dan telah membuktikan efektivitas cacing tanah untuk mengobati pasien-pasiennya yang mengidap stroke, hipertensi, aterosklerosis, epilepsi, dan berbagai penyakit infeksi.
Nah sobat Dharma semua,semoga info kesehatan tentang Manfaat cacing tanah bagi kesehatan ini ada manfaatnya.
Salam sehat.
Terima kasih atas informasinya. Tapi aku lebih baik cari obat lainnya saja :) :) :)
BalasHapus@Aryanto hadi wicaksono,jijik kali ya bila mau makannya heheee...
BalasHapuswah, kalau berobat pake cacing, saya nggak doyan ni...ditunggu kunjungan balik di blog saya..nuwun
BalasHapustrrims gan infonya...
BalasHapusbsa juga untuk obaat tipees... tuh gan
thx om infonya... ssangat berrmanfaat...
BalasHapuskunjungi juga ya gan blog ane..